Alexa

Kamis, 20 Desember 2012

hijabku tak sesuai syar'i

Kembali ke fungsi dasar hijab sebagai penutup dan pelindung.
Lalu sudahkah Anda berhijab sesuai syar'i?

Pertanyaan itu rasanya ngejleb banget buat wanita wanita seperti saya yang berhijab tapi jauh dari aturan yang semestinya. Terkadang terpikir untuk melakukan revolusi untuk hal vital satu ini, tapi lagi lagi alasan fabricate membuat saya merasa belum benar-benar yakin.
Hijab memang bukan tentang siap atau tidaknya kita, yakin atau ragukah hati, nyaman atau nggaknya si pemakai. Tapi berhijab adalah sebuah KEWAJIBAN!! Yaaa, suatu kewajiban yang tak ada satu pun alasan untuk tak melakukannya, sebuah keharusan bagi kita para wanita yang mengaku seorang muslim.
Ketika tubuh telah terbungkus dengan kaos lengan panjang, celana jeans ketat, dan kerudung paris tipis, apakah itu sudah dianggap berhijab?
Tentu saja belum!! Sekali lagi ingat, hijab fungsinya tidak hanya sebagi pembungkus, melainkan juga sebagai penutup dan pelindung. Sebagaimana dalam Firman Allah:

“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh badan mereka” (QS. Al Ahzab: 59).

Nah sekarang sudahkah hijab Anda benar-benar menutupi tubuh Anda? Sudahkah dia mampu sebagai pelindung Anda?
Lalu apa bedanya mereka yang berhijab tapi tak sesuai syar'i dengan mereka yang tak berhijab?
Tentu saja beda. Mereka yang memperlihatkan aurat secara nyata (tanpa balutan penutup) seolah tak menghargai kehormatan mereka sendiri. Kenapa demikian? Ya tentu saja, mereka menyadari bahwa harga diri mereka terletak pada aurat mereka namun tetap saja dipamer-pamerkan.
Terus bagaimana dengan mereka yang hanya sekedar berhijab tanpa mengikuti syar'i? Tentu saja saya juga tak membenarkan ini meski pun saya mungkin masih tergolong dalam kategori itu. Tapi sekarang kita lihat saja dari motivasi keduanya dalam berpenampilan.
Keduanya tentu saja memiliki motivasi untuk terlihat indah dan cantik, baik itu dengan atau pun tanpa hijab. Akan tetapi mereka yang berhijab setidaknya motivasi dalam hal itu lebih sempit, mereka biasanya menonjolkan kreatifitas dalam mengkombinasikan busana dengan tatanan hijab tanpa berusaha memamerkan bagian-bagian sensitif tubuh secara nyata.
Berbeda dengan motivasi mereka yang tak berhijab. Selain dalam kemampuan mengkombinasikan busana, mereka juga biasanya menganggap tingkat keseksian sebagai hal penting. Dari kata itu saja kita sudah bisa membayangkan konotasinya dan bagaimana cara implementasinya.
Jadi sekarang sudah tahu kan apa bedanya mereka yang berhijab sesuai syar'i dengan yang tidak, serta mereka yang tak berhijab?
Tapi sekali lagi, kita tak punya hak untuk menilai orang lain hanya dari penampilan luar saja, karena itu tak bisa dijadikan patokan penilaian untuk sesuatu yang lebih dalam << Akhlak.
Semoga kita semua mampu menjadi muslim yang di-Rahmati Allah dan menjalankan sisa hidup ini berpatok pada hukum yang telah ditetapkan-Nya, Aamiin :)

Jumat, 14 Desember 2012

kamu hanya perlu diam


Ketika tak ada lagi yang mau mendengarmu, maka kamu hanya perlu diam.
Ketika tak ada yang bisa mengertimu, maka kamu hanya perlu diam.
Ketika tak ada lagi yang memperdulikanmu, maka kamu hanya perlu diam.

Terkadang diam memang pilihan terakhir disaat kita tak mampu tegas terhadap pilihan-pilihan yang ada. Meski diam takkan menghasilkan apa apa, setidaknya itu takkan memberi dampak yang tak diinginkan. Diam tak selalu berarti takut, terkadang itu dibutuhkan ketika kamu merasa teralu kuat karena diam memiliki kemampuan luar biasa melebihi kata-kata. Hanya dengan diam kamu bisa merasakan lebih dari yang mampu terpikirkan....

Dunia tak selamanya berpihak padamu, dunia juga tak selamanya mau mendengar jeritanmu, maka kamu hanya perlu diam!

Diberdayakan oleh Blogger.
Back To Top